TULISAN
POPULER, TULISAN ILMIAH DAN TEKNIK MENGARANG
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia semester 1
Disusun
Oleh :
Chica
(Farmasi)
Nadia (Farmasi)
Sri Deva (Farmasi)
Nada (TLM)
Nabilah (TLM)
Farmasi dan Teknologi
Laboratorium Medis (TLM)
SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN (STIKes) PRIMA INDONESIA
Jurusan S1
Farmasi dan D3 Teknologi Laboratorium Medis
(TLM)
Jl.
Raya Babelan KM 9,6, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babalan, Bekasi Utara 17610
Pengertian
Tulisan dan Populer
Pengertian Tulisan : Tulisan berasal dari kata dasar tulis. Tulisan
adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang
sama tetapi maknanya berbeda.
Arti dari
tulisan bisa masuk dalam jenis kiasan sehingga penggunaan tulisan bisa bukan
dalam arti yang sebenarnya. Tulisan juga masuk dalam kelas nomina atau kata
benda sehingga tulisan dapat menyatakan nama dari seseoarang, tempat, atau
semua benda dan segala yang dibendakan.
Pengertian Populer : Populer adalah sebuah homonim
karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya
berbeda.
Populer
memiliki arti dalam kelas adjektiva atau kata sifat sehingga populer dapat
mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau
membuatnya menjadi lebih spesifik.
a.
Tulisan populer
Tulisan populer atau
yang biasa disebut dengan artikel populer ataupun tulisan jurnalistik
adalah tulisan yang bertujuan untuk memberikan informasi yang berasal
dari pemikiran penulis
atau dari pengamatan penulis. Penulisnya
mampu berempati kepada pembaca, tidak mempersulit pembaca. Penulis mampu
berpikir sederhana. Penulis memilih bahasa dan istilah sederhana dengan tujuan
orang dapat memahami apa yang ia tulis. Tulisan populer justru
menuntut penulis untuk benar-benar menguasai persoalan. Penulis harus belajar
dan membaca lebih banyak serta lebih keras. Penulis juga dituntut untuk
berusaha menyederhanakan sajian, mencari analogi dan sebagainya.
Ciri-ciri tulisan populer :
1.
Adanya
pesan yang dipergunakan untuk menarik perhatian pembaca, yang dapat juga
dikatakan bersifat persuasif.
2.
Isi
tulisan diusahakan untuk memikat pembaca agar yang bersangkutan tetap terus
membaca tulisan tersebut sampai selesai.
3.
Penulis
melakukan kontekstualisasi data hasil riset ke dalam tulisan tersebut sehingga
data dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca umum.
4.
Bahasa
yang dipergunakan bersifat umum dan tidak menggunakan terminologi khusus yang
hanya dipahami oleh ilmuwan atau kelompok tertentu.
5.
Biasanya
struktur kalimat yang dipergunakan ialah kalimat aktif.
6.
Umumnya,
informasi dipaparkan dalam bentuk narasi.
7.
Secara
implisit, kadang mengandung pesan tertentu berupa keinginan penulis agar
pembaca melakukan tindakan tertentu.
Jenis-Jenis
tulisan populer :
1.
Koran adalah suatu penerbitan yang
dicetak pada kertas berbiaya rendah yang berisi berita-berita terkini dalam
berbagai topik.
2.
Majalah adalah penerbitan berkala yang
berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi
3.
Tabloid adalah istilah suatu format surat
kabar yang lebih kecil dari ukuran standar koran harian
Tujuan tulisan
populer :
Tujuan menulis tulisan populer sekadar memberikan sumbangan pemikiran
berdasarkan informasi atau wawasan penulisnya dan selanjutnya (lazimnya
diharapkan) sebagai bahan wacana atau diskursus tentang topik itu bagi
pembacanya. Materinya tidak selalu harus berdasarkan pada fakta-fakta empirik
(penelitian), boleh juga dari hasil pengamatan atau perenungan (refleksi).
Pembahasan dan analisis tidak perlu terlalu mendalam dan rinci, namun logika
serta sistematika pemikiran harus tetap diperhatikan, agar pembaca dapat
menangkap pesan sesuai dengan yang ingin disampaikan. Pembahasan dan
analisisnya sedapat mungkin menggunakan kata-kata, istilah-istilah atau kalimat
yang mudah dicerna dan sudah populer di masyarakat. Semua itu tidak harus
secara ketat mengikuti “aturan main” penggunaan tata bahasa yang berlaku di
dunia akademik.
b.
Tulisan Ilmiah
Tulisan
ilmiah merupakan sebuah tulisan yang berisi suatu permasalahan yang ditulis dan
diungkapkan dengan metode-metode ilmiah yang sesuai dengan kaidah penulisan
karya tulis ilmiah tertentu. Karya tulis ilmiah berisi data dan fakta maupun
hasil penelitian seseorang yang ditulis secara runtut dan sistematis.
Berikut ini adalah ciri-ciri karya ilmiah :
1.
Karya
tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2.
Keindahan
karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang
menyangganya.
3.
Alur
pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4.
Karya
tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur : kata, angka, tabel, dan gambar, yang
tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5.
Karya
tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam
hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6.
Bersifat
objektif, netral, sistematis, logis, tidak pleonastis
7.
Menggunakan
ragam bahasa formal
8.
Karya
tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (penjelasan) dan argumentasi (alasan).
Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah :
Secara umum karya
ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003:1), dibedakan menjadi :
1.
Makalah
adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah
yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat empiris-objektif.
makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau
induktif.
2.
Kertas
kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan
sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis
dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah.
3.
Skripsi
adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan
harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian
langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan
sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau
hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.
4.
Tesis
adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan
skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian
sendiri.
5.
Disertasi adalah suatu karya tulis
ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang
dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan
senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi
tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang
lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut,
penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi
berhak menyandang gelar Doktor (S3).
6.
Laporan
adalah suatu tulisan yang dibuat oleh seseorang setelah melakukan penelitian,
pembacaan buku (referensi), percobaan yang disusun berdasarkan data dan
penilaian secara obyektif. Dalam laporan hendaknya dapat mengemukakan
permasalahan secara benar, jelas dan ringkas.
7.
Buku
atau diktat juga merupakan bentuk tulisan ilmiah yang memberikan informasi
faktual tentang suatu disiplin ilmu. Keduanya
memiliki perbedaan yang cukup jelas.
Buku ditulis oleh pengarang untuk memperkenalkan isinya
dengan keadaan umum dan dicetak oleh suatu penerbit. Sedangkan diktat ditulis dalam keadaan
tertentu dan untuk mengarahkan proses belajar mahasiswa ataupun siswa.
Tujuan
karya tulis ilmiah :
1.
Sebagai
wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk
tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis
2.
Menumbuhkan
etos ilmiah dikalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu
pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi produsen (penghasil) pemikiran dan karya
tulis dalm bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
3.
Karya
ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat
membacanya
4.
Membuktikan
potensi dan wawassan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan
memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya
5.
Melatih
keterampilan dasar untuk melakukan penelitian
c.
Tulisan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah
karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman
dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum,
dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang populer atau biasa digunakan
(tidak terlalu formal).
Karya non ilmiah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Ditulis
berdasarkan fakta pribadi
2.
Fakta
yang disimpulkan subyektif
3.
Gaya
bahasa konotatif dan populer
4.
Tidak
memuat hipotesis
5.
Penyajian
dibarengi dengan sejarah
6.
Bersifat
imajinatif
7.
Situasi
didramatisir
8.
Bersifat
persuasif
9.
Tanpa
dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah :
1.
Dongeng merupakan bentuk sastra lama
yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan yang
dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng
merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara
turun-temurun dari nenek moyang.
2.
Cerpen atau cerita pendek adalah
suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen cenderung padat dan langsung pada tujuannya
dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novel.
3.
Novel adalah sebuah karya fiksi
prosa yang ditulis secara naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel
disebut novelis.
4.
Drama merupakan karya sastra yang
menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak. Drama menggambarkan realita
kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang
dipentaskan.
5.
Roman adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang
isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.
Bisa juga roman artinya adalah “kisah percintaan”.
Teknik Mengarang
1.
Menentukan Topik/Judul Karangan
Adapun sumber-sumber topik bisa melalui ;
a.
Sumber
pengalaman yaitu apa-apa yang pernah dialami seseorang
b.
Sumber
pengamatan
c.
Sumber
imajinasi
d.
Sumber
pendapat atau hasil penalaran.
Untuk
merumuskan topik yang baik dipergunakan ukuran serta dipertimbangkan beberapa
hal yaitu:
1)
Topik
hendaknya menarik untuk dibahas.
2)
Topik
yang menarik bukan bagi penulisnya saja tetapi juga menarik untuk pembaca.
Topik yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha untuk
secara serius mencari data yang penting dan relevan dengan masalah yang sedang
dikarang, serta akan menimbulkan kegairahan dalam mengembangkannya dan akan
mengundang minat pembaca.
3)
Dikuasai
penulis
4)
Penulis
hendak memiliki pengetahuan mengenai pokok-pokok permasalahan. Topik
merupakan sesuatu yang lebih diketahui penulis daripada pembacanya.
5)
Menarik
dan aktual
6)
Minat
pembaca merupakan hal penting yang harus diperhatikan penulis walaupun yang
menarik minat itu amat tergantung pada situasi dan latar belakang pembaca itu
sendiri, namun hal-hal berikut merupakan sesuatu yang diminati masyarakat
secara umum: yang aktual, penting, penuh konflik, rahasia, humor, atau hal-hal
lain yang bermanfaat bagi pembaca.
7)
Topik
tidak terlalu luas atau membatasi topik
8)
Apabila
topik itu terlalu luas, pembahasannya akan dangkal, sebaliknya topik yang
terlalu sempit dalam sebuah karangan ilmiah, pembahasannya terlalu khusus tidak
banyak berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Pembatasan ruang lingkup
memungkin penulis untuk mengarang dengan penuh keyakinan dan penuh percaya
diri. Pembatasan topik dapat memberikan kesempatan bagi penulis untuk meneliti
dan menelaah masalah yang akan ditulisnya secara intensif.
2.
Mengumpulkan Ide atau Bahan Karangan
Pada waktu memilih dan membasi topik kita
hendaklah sudah memperkirakan kemungkinan mendapatkan bahan. Dengan membatasi
topik, penulisan sebetulnya sudah memusatkan perhatian pada topik
yang terbatas, serta mengumpulkan bahan yang khusus pula. Dengan bahan–bahan
yang khusus ini kita berusaha membahas topik sacara terinci dan mendalam.
3.
Menyeleksi Ide-ide
Langkah penyeleksian bertujuan untuk
menyelesikan ide-ide dengan topik karangan. Namun demikian langkah-langkah itu
belum menjamin kelogisan hubungan antara ide-idenya. Untuk itulah diperlukan
langkah pengurutan dan pengelompokan. Ide-ide yang berdekatan disatukan dalam
satu topik atau pada rumusan ide yang lebih luas.
Dasar-dasar penyeleksian adalah:
1)
Relefan
tidaknya ide dengan topik atau tujuan karangan
2)
Penting
tidaknya ide tersebut untuk dibahas.
3)
Dikuasai
tidaknya ide tersebut oleh penulis.
4)
Ada
tidaknya data atau penunjang untuk membahasnya.
5)
Mengurutkan
dan mengelompokkan ide-ide secara tepat.
4.
Menyusun kerangka karangan
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang mengandung
ketentuan- ketentuan tentang pembagian dan penyusunan gagasan yang memuat
garis-garis besar suatu karangan. Fungsi utama kerangka karangan adalah
mengatur hubungan antara gagasan-gagasan yang ada. Adapun manfaat kerangka
karangan adalah:
1)
Memudahkan
penyusunan kerangka secara teratur sehingga karangan menjadi lebih sistematis
dan mencegah penulis dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topic atau judul
2)
Memudahkan
penempatan antara bagian karangan yang penting dan yang tidak penting.
3)
Menghindari
timbulnya pengulangan pembahasan.
4)
Memperlihatkan
bagian-bagian pokok karangan secara memberaikan kemungkinan bagi perluasan
bagian-bagian tersebut sehingga membantu penulis menciptakan suasana yang
berbeda-beda dengan fariasi yang diinginkan.
5)
Membantu
mengumpulkan data dan sumber-sumber yang diperlukan.
5.
Mengembangkan kerangka karangan menjadi
karangan yang sebenarnya
Kerangka
karangan dapat mengalami perubahan terus menerus untuk mencapai suatu bentuk
yang lebih sempurna. Kerangka karangan dapat berbentuk catatan-catatan
sederhana tetapi dapat juga mendetail. Kerangka yang belum final disebut
outline sementara, sedangkan kerangka yang sudah tersusun rapih dan lengkap
disebut outline final.