Sabtu, 30 Maret 2019

MAKALAH TULISAN POPULER, TULISAN ILMIAH DAN TEKNIK MENGARANG


TULISAN POPULER, TULISAN ILMIAH DAN TEKNIK MENGARANG

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia semester 1





Disusun Oleh :
Chica (Farmasi)
Nadia (Farmasi)
Sri Deva (Farmasi)
Nada (TLM)
Nabilah (TLM)

Farmasi dan Teknologi Laboratorium Medis (TLM)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)  PRIMA INDONESIA
Jurusan S1 Farmasi dan D3 Teknologi Laboratorium Medis (TLM)
Jl. Raya Babelan KM 9,6, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babalan, Bekasi Utara 17610
Telp.: (021) 89134420 dan website: www.stikesprimandonesia.ac.id

Pengertian Tulisan dan Populer

Pengertian Tulisan : Tulisan berasal dari kata dasar tulis. Tulisan adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.
Arti dari tulisan bisa masuk dalam jenis kiasan sehingga penggunaan tulisan bisa bukan dalam arti yang sebenarnya. Tulisan juga masuk dalam kelas nomina atau kata benda sehingga tulisan dapat menyatakan nama dari seseoarang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
Pengertian Populer : Populer adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.
Populer memiliki arti dalam kelas adjektiva atau kata sifat sehingga populer dapat mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik.

a.             Tulisan populer
Tulisan populer atau yang biasa disebut dengan artikel populer ataupun tulisan jurnalistik adalah tulisan yang bertujuan untuk memberikan informasi yang berasal dari pemikiran penulis atau dari pengamatan penulis. Penulisnya mampu berempati kepada pembaca, tidak mempersulit pembaca. Penulis mampu berpikir sederhana. Penulis memilih bahasa dan istilah sederhana dengan tujuan orang dapat memahami apa yang ia tulis. Tulisan populer justru menuntut penulis untuk benar-benar menguasai persoalan. Penulis harus belajar dan membaca lebih banyak serta lebih keras. Penulis juga dituntut untuk berusaha menyederhanakan sajian, mencari analogi dan sebagainya.
Ciri-ciri tulisan populer :
1.        Adanya pesan yang dipergunakan untuk menarik perhatian pembaca, yang dapat juga dikatakan bersifat persuasif.
2.        Isi tulisan diusahakan untuk memikat pembaca agar yang bersangkutan tetap terus membaca tulisan tersebut sampai selesai.
3.        Penulis melakukan kontekstualisasi data hasil riset ke dalam tulisan tersebut sehingga data dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca umum.
4.        Bahasa yang dipergunakan bersifat umum dan tidak menggunakan terminologi khusus yang hanya dipahami oleh ilmuwan atau kelompok tertentu.
5.        Biasanya struktur kalimat yang dipergunakan ialah kalimat aktif.
6.        Umumnya, informasi dipaparkan dalam bentuk narasi.
7.        Secara implisit, kadang mengandung pesan tertentu berupa keinginan penulis agar pembaca melakukan tindakan tertentu.                     
Jenis-Jenis tulisan populer :       
1.        Koran adalah suatu penerbitan yang dicetak pada kertas berbiaya rendah yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik.
2.        Majalah adalah penerbitan berkala yang berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi
3.        Tabloid adalah istilah suatu format surat kabar yang lebih kecil dari ukuran standar koran harian
Tujuan tulisan populer :
Tujuan menulis tulisan populer sekadar memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan informasi atau wawasan penulisnya dan selanjutnya (lazimnya diharapkan) sebagai bahan wacana atau diskursus tentang topik itu bagi pembacanya. Materinya tidak selalu harus berdasarkan pada fakta-fakta empirik (penelitian), boleh juga dari hasil pengamatan atau perenungan (refleksi). Pembahasan dan analisis tidak perlu terlalu mendalam dan rinci, namun logika serta sistematika pemikiran harus tetap diperhatikan, agar pembaca dapat menangkap pesan sesuai dengan yang ingin disampaikan. Pembahasan dan analisisnya sedapat mungkin menggunakan kata-kata, istilah-istilah atau kalimat yang mudah dicerna dan sudah populer di masyarakat. Semua itu tidak harus secara ketat mengikuti “aturan main” penggunaan tata bahasa yang berlaku di dunia akademik.

b.             Tulisan Ilmiah
Tulisan ilmiah merupakan sebuah tulisan yang berisi suatu permasalahan yang ditulis dan diungkapkan dengan metode-metode ilmiah yang sesuai dengan kaidah penulisan karya tulis ilmiah tertentu. Karya tulis ilmiah berisi data dan fakta maupun hasil penelitian seseorang yang ditulis secara runtut dan sistematis.
Berikut ini adalah ciri-ciri karya ilmiah :
1.        Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2.        Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya. 
3.        Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4.        Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur : kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5.        Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6.        Bersifat objektif, netral, sistematis, logis, tidak pleonastis
7.        Menggunakan ragam bahasa formal
8.        Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (penjelasan) dan argumentasi (alasan).
Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah :
Secara umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003:1), dibedakan menjadi :
1.        Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
2.        Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah.
3.        Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.
4.        Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5.        Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor (S3).
6.        Laporan adalah suatu tulisan yang dibuat oleh seseorang setelah melakukan penelitian, pembacaan buku (referensi), percobaan yang disusun berdasarkan data dan penilaian secara obyektif. Dalam laporan hendaknya dapat mengemukakan permasalahan secara benar, jelas dan ringkas.
7.        Buku atau diktat juga merupakan bentuk tulisan ilmiah yang memberikan informasi faktual tentang suatu disiplin ilmu. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup jelas. Buku ditulis oleh pengarang untuk memperkenalkan isinya dengan keadaan umum dan dicetak oleh suatu penerbit. Sedangkan diktat ditulis dalam keadaan tertentu dan untuk mengarahkan proses belajar mahasiswa ataupun siswa.
Tujuan karya tulis ilmiah :
1.        Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis
2.        Menumbuhkan etos ilmiah dikalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi produsen (penghasil) pemikiran dan karya tulis dalm bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
3.        Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya
4.        Membuktikan potensi dan wawassan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya
5.        Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian

c.              Tulisan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang populer atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Karya non ilmiah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.        Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2.        Fakta yang disimpulkan subyektif
3.        Gaya bahasa konotatif dan populer
4.        Tidak memuat hipotesis
5.        Penyajian dibarengi dengan sejarah
6.        Bersifat imajinatif
7.        Situasi didramatisir
8.        Bersifat persuasif
9.        Tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah :
1.        Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan yang dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara turun-temurun dari nenek moyang.
2.        Cerpen atau cerita pendek adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novel.
3.        Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis.
4.        Drama merupakan karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak. Drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang dipentaskan.
5.        Roman adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Bisa juga roman artinya adalah “kisah percintaan”.

Teknik Mengarang
1.             Menentukan Topik/Judul Karangan
Adapun sumber-sumber topik bisa melalui ;
a.         Sumber pengalaman yaitu apa-apa yang pernah dialami seseorang
b.        Sumber pengamatan
c.         Sumber imajinasi
d.        Sumber pendapat atau hasil penalaran.
Untuk merumuskan topik yang baik dipergunakan ukuran serta dipertimbangkan beberapa hal yaitu:
1)        Topik hendaknya menarik untuk dibahas.
2)        Topik yang menarik bukan bagi penulisnya saja tetapi juga menarik untuk pembaca. Topik yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha untuk secara serius mencari data yang penting dan relevan dengan masalah yang sedang dikarang, serta akan menimbulkan kegairahan dalam mengembangkannya dan akan mengundang minat pembaca.
3)        Dikuasai penulis
4)        Penulis hendak memiliki pengetahuan mengenai pokok-pokok permasalahan. Topik merupakan sesuatu yang lebih diketahui penulis daripada pembacanya.
5)        Menarik dan aktual
6)        Minat pembaca merupakan hal penting yang harus diperhatikan penulis walaupun yang menarik minat itu amat tergantung pada situasi dan latar belakang pembaca itu sendiri, namun hal-hal berikut merupakan sesuatu yang diminati masyarakat secara umum: yang aktual, penting, penuh konflik, rahasia, humor, atau hal-hal lain yang bermanfaat bagi pembaca.
7)        Topik tidak terlalu luas atau membatasi topik
8)        Apabila topik itu terlalu luas, pembahasannya akan dangkal, sebaliknya topik yang terlalu sempit dalam sebuah karangan ilmiah, pembahasannya terlalu khusus tidak banyak berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Pembatasan ruang lingkup memungkin penulis untuk mengarang dengan penuh keyakinan dan penuh percaya diri. Pembatasan topik dapat memberikan kesempatan bagi penulis untuk meneliti dan menelaah masalah yang akan ditulisnya secara intensif.

2.             Mengumpulkan Ide atau Bahan Karangan
Pada waktu memilih dan membasi topik kita hendaklah sudah memperkirakan kemungkinan mendapatkan bahan. Dengan membatasi topik, penulisan sebetulnya sudah memusatkan perhatian pada topik yang terbatas, serta mengumpulkan bahan yang khusus pula. Dengan bahan–bahan yang khusus ini kita berusaha membahas topik sacara terinci dan mendalam.

3.             Menyeleksi Ide-ide
Langkah penyeleksian bertujuan untuk menyelesikan ide-ide dengan topik karangan. Namun demikian langkah-langkah itu belum menjamin kelogisan hubungan antara ide-idenya. Untuk itulah diperlukan langkah pengurutan dan pengelompokan. Ide-ide yang berdekatan disatukan dalam satu topik atau pada rumusan ide yang lebih luas.
Dasar-dasar penyeleksian adalah:
1)        Relefan tidaknya ide dengan topik atau tujuan karangan
2)        Penting tidaknya ide tersebut untuk dibahas.
3)        Dikuasai tidaknya ide tersebut oleh penulis.
4)        Ada tidaknya data atau penunjang untuk membahasnya.
5)        Mengurutkan dan mengelompokkan ide-ide secara tepat.

4.             Menyusun kerangka karangan
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang mengandung ketentuan- ketentuan tentang pembagian dan penyusunan gagasan yang memuat garis-garis besar suatu karangan. Fungsi utama kerangka karangan adalah mengatur hubungan antara gagasan-gagasan yang ada. Adapun manfaat kerangka karangan adalah:
1)        Memudahkan penyusunan kerangka secara teratur sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan mencegah penulis dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topic atau judul
2)        Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dan yang tidak penting.
3)        Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.
4)        Memperlihatkan bagian-bagian pokok karangan secara memberaikan kemungkinan bagi perluasan bagian-bagian tersebut sehingga membantu penulis menciptakan suasana yang berbeda-beda dengan fariasi yang diinginkan.
5)        Membantu mengumpulkan data dan sumber-sumber yang diperlukan.

5.             Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang sebenarnya
Kerangka karangan dapat mengalami perubahan terus menerus untuk mencapai suatu bentuk yang lebih sempurna. Kerangka karangan dapat berbentuk catatan-catatan sederhana tetapi dapat juga mendetail. Kerangka yang belum final disebut outline sementara, sedangkan kerangka yang sudah tersusun rapih dan lengkap disebut outline final.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENTINGNYA PEMERIKSAAN UNTUK KENDALIKAN PANDEMI COVID-19 DENGAN MENGETAHUI PERBEDAAN DARI PEMERIKSAAN RAPID TEST ANTIBODI, RAPID DIAGNOSTIC TEST ANTIGEN, GENOSE, DAN RT-PCR (REVERSE-TRANSCRIPTASE POLYMERASE CHAIN REACTION)

  Semakin mewabahnya COVID-19 di Indonesia menjadikan keprihatinan kita semua, baik itu pemerintah, maupun swasta. Semakin banyaknya jumlah ...